SELAMAT DATANG DIMEDIA PEMBELAJARAN SMK GRAFIKA KARYA NASIONAL MALANG

Selasa, 10 Februari 2009

MEDIA ILMU

.
Salam sukses dan Luar biasa
.

Web blog ini dibuat dengan maksud sebagai media untuk belajar dengan sistem jarak jauh, dimana semua orang dapat mengambil Ilmu yang ada pada blog ini. Diharapkan dengan hadirnya Webblog ini bisa membantu anda dan menambah Ilmu yang belum pernah anda dapat sebelumnya. Kemajuan teknologi dan tuntutan Zamanlah membuat kami berpikir perlu dibuatkan web blog untuk pembelajaran jarak jauh.
.
.
Anak-anak yang belajar baik di bangku SMA dan khususnya dibangku SMK dapat mengakses semua pelajaran yang telah kami susun didalam web blog ini. Khususnya anak-anak SMK dengan Bidang Keahlian Grafika, baik yang masih aktif maupun yang sedang mengikuti program Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ) di Perusahaan-perusahaan, Agar dapat mengikuti pelajaran dengan baik walau sedang menjalani Prakerin.
.
.
Web ini isinya banyak yang digunakan untuk mereka yang sekolah di SMK Grafika khususnya SMK Grafika Karya Nasional Malang dengan program keahlian Persiapan Grafika ( PsG ).
.
.
Semoga web blog ini mampu meningkatkan minat belajar siswa dan menambah Ilmu yang bermanfaat bagi kepentingan siswa itu sendiri
.
.
Salam Luar Biasa

DESAIN 2



Dijelaskan Sunaryo (2000 : 2), dalam mencipta bentuk, perupa memilih unsur-unsur rupa, emadukan dan menyusunnya agar diperoleh bentuk yang menarik, memuaskan, atau membangkitkan pengalaman visual tertentu. Oleh karena itu unsur-unsur rupa harus diatur, diorganisasikan, sehingga menjadi bentuk yang harmonis dan memiliki keutuhan yang padu. Kegiatan seorang pewajah/ desainer grafis dalam memproses suatu produk, misalnya buku, adapat diuraikan sebagi berikut :


1.1. Tugas/ pekerjaan perwajahan


Perwajahan sebuah barang cetakan sangat menentukan kualitas dari barang cetakan tersebut. Perwajahan merupakan pintu masuk suatu naskah yang berisi pesan-pesan penulis yang akan disampaikan kepada


pembaca dengan cara penyebaran melalui barang cetak. Peranan Gambar 3.1. Diagram alur prepress analog dan pewajah (desainer grafis) merupakan gabungan antara komunikasi dan
kreasi. Sifat dari hasil karya seorang pewajah adalah sedikit berbeda dengan sifat hasil karya seniman. Dapat dikatakan sifatnya adalah “seni terapan” bukan semata-mata “seni yang murni” sebagai contoh pelukis, pemahat, dan sebagainya. Seorang pewajah tidak sebebas seperti
rekan-rekan seniman didalam menciptakan hasil karyanya. Untuk mulai bekerja perlu mengingat keterbatasan yang ada, antara lain :

1. Keterbatasan sarana produksi, antara lain : mesin cetak, mesin reproduksi film, mesin/alat yang terdapat di dalam unit penyelesaian/ penjilidan. Keterbatasan yang dimiliki oleh setiap
sarana produksi ini tidak lepas dari seorang pewajah di dalam menyiapkan desain/ rencana wajah. Misalkan untuk menentukan ukuran bersih buku perlu melihat maximum format mesin cetak untuk ekonomis dan efisiennya suatu pekerjaan, tanpa meninggalkan segi estetis suatu ukuran barang cetak.

2. Keterbatasan bahan, dalam menentukan ukuran barang cetak disamping memperhatikan segi estetisnya juga ukuran kertas plano kertas yang akan digunakan perlu menjadi pertimbangan. Demikian pula halnya dengan bahan yang lainnya, misalnya tinta cetak, bahan-bahan penjilidan,
dan sebagainya. Banyak sedikitnya naskah tidak lepas dari pertimbangan seorang pewajah/ desainer di dalam menyiapkan suatu rencana buku.

3. Keterbatasan biaya, disini seorang pewajah/ desainer agak mengekang diri jangan sampai ide yang paling baik untuk penyajian buku sampai berhenti untuk tidak dapat dilanjutkan proses produksi disebabkan keterbatasan biaya. Sehingga peran seorang pewajah sangat penting untuk menciptakan ide penyajian sebaik mungkin disesuaikan dengan biaya yang tersedia/ diperkirakan. Dengan demikian rencana yang disiapkan menjadi tidak sia-sia.

4. Keterbatasan fungsi/ tujuan penggunaan, salah satu contoh kita ambil buku, kita ketahui bahwa fungsi buku adalah sebagai suatu sarana komunikasi. Dengan demikian seorang pewajah akan berusaha membuat rencana penyajian sedemikian rupa agar nantinya buku akan lebih efektif lagi sebagai sarana komunikasi termasuk aspek estetika. Dalam hubungannya dengan fungsi ini perlu seorang pewajah melihat siapa calon pembaca buku ini nantinya, anak-anak, orang dewasa dan seterusnya. Tujuan penggunaan buku juga tidak lepas dari pikiran seorang pewajah di dalam menyiapkan rencana wajah buku.

5. Keterbatasan waktu, disini jelas perbedaannya dengan rekan seniman yang menyiapkan suatu hasil seni, misalkan lukisan dan sebagainya dimana unsur waktu disini tidak mutlak harus
diperhatikan. Lain halnya dengan seorang pewajah unsur waktu disini penting. Keterbatasan waktu yang disediakan menjadi pedoman dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tidak dapat
dengan menunggu ide/ gagasan yang tidak pernah muncul sedang bagian produksi dan pemesannya menunggu pekerjaannya.

Di dalam memulai pekerjaannya, seorang pewajah perlu mempunyai pedoman kerja agar
diharapkan tidak keluar dari rel. Pedoman ini merupakan urutan/ tahapan pemikiran agar
pekerjaan dapat diselesaikan dengan sebaiknya. Secara singkatnya pedoman ini adalah
kita singkat dengan “3F”, yaitu function, format, dan frame.

a. Function (fungsi)
Waktu akan menyiapkan rancangan, perlu seorang pewajah mengetahui dahulu fungsi dari barang cetak tersebut dengan mendapatkan informasi yang lengkap dari penerbit maupun
redaksi. Misalkan buku, buku untuk pembaca yang mana dan sifat penerbitannya. Hal ini penting untuk diketahui sebelum seorang pewajah memilih jenis huruf, korps huruf, panjang
susunan, ukuran buku, jenis kertas, penyiapan sampul, ilustrasi, untuk membuat rancangan penyajian yang seefektif mungkin sebagai sarana komunikasi. Buku yang akan dipasarkan/ dijual
desain sampul yang menarik sangat penting. Sebab di dalam proses komunikasi, sebelum terjadi proses komunikasinya perlu ditimbulkan dahulu daya tarik pada sarana komunikasinya.
Setelah tertarik, buku akan dibuka dan disajikan suatu susunan pagina, tata letak yang mengikat dan diharapkan dengan demikian akan terjadi proses komunikasi yang lancar antara pengarang dan pembaca.

b. Format (ukuran)
Tahap berikut setelah fungsi adalah menentukan format (ukuran). Di dalam menentukan ukuran buku misalnya disamping segi keindahan, ukuran barang cetak sebagai daya tarik tersendiri. Hal ini juga tetap memperhatikan keterbatasanketerbatasan diatas.

c. Frame (bingkai)
Perwajahan di dalam tugasnya adalah menyiapkan suatu rancangan penyajian sarana cetak dengan menata, memilih, membuat elemen-elemen tata letak yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari pengarang, penulis kepada pembaca.

Berhasilnya halaman-halaman buku sebagai suatu sarana komunikasi, antara lain tergantung kepada kelihaian seorang pewajah memilih dan meneta elemen-elemen diatas halaman buku sedemikian rupa sehingga menarik, jelas, mudah dibaca, tidak membingungkan si pembaca. Demikian juga dengan barang cetak yang lain, yaitu majalah, poster, leaflet, dan lain-lain.
Berhasilnya pengungkapan jalannya cerita, pengekpresian adegan di dalam cerita antara lain dibantu dengan penyajian tata letak yang baik. Suatu hasil karangan, tulisan yang baik akan berkurang mutunya tanpa didukung oleh penyajian sarana komunikasi dengan sempurna. Tugas dari seorang pewajah adalah menata letak, elemen-elemen layout yang terdiri dari huruf, ilustrasi, dan elemen yang lain dalam suatu ruangan yang tertentu, ruangan ini adalah halaman cetak.

Dapat kita bayangkan seandainya tidak adanya keteraturan dalam meletakkan elemenelemen grafis, hal ini akan berpengaruh dalam fungsinya sebagai sarana komunikasi. Untuk membuat halaman-halaman yang menyenangkan, enak dibaca, usaha kita adalah memberikanbingkai untuk mengikat elemen-lemen yang akan diatur. Bingkai ini biasanya kita sebut marse, margin, wit atau pias.

Next>>>

PEKERJAAN DESAIN HINGGA BENTUK FILE SIAP FILM



1. Peranan Desainer Grafis dalam Produksi Cetak

Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari keterlibatan seni. Perkembangan seni itu sendiri seiring dengan perjalanan peradaban manusia. Peranan seni dalam kehidupan yang semakin modern sangat dibutuhkan. Sentuhan seni yang mendalam dapat menjadikan sesuatu menjadi lebih indah, berarti, dan sangat bernilai. Naluri manusia akan menjadi lebih manusiawi jika seni ditempatkan sebagai anugerah Tuhan yang maha agung.

Benda-benda yang digunakan atau dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, misalnya pakaian, rumah, barang cetakan, alat transportasi, dan lain-lain, kesemuanya dibuat dengan melibatkan pertimbangan-pertimbangan seni. Seni merupakan kegiatan kreatif manusia untuk manusia yang dalam penciptaan atau perwujudannya dapat secara individual atau diperlukan orang lain. Hasil karya itu bersifat sosial ketika hasil karya seni tersebut dinikmati oleh khalayak.

Seni rupa yang merupakan cabang dari seni yang membutuhkan tempat dan tahan akan waktu, di dalam perwujudannya memakai medium, yaitu :

a. DwiMatra, meliputi: seni lukis, seni dekorasi, seni ilustrasi, seni reklame, dan seni grafis.

b. TriMatra, meliputi: seni patung, seni kerajinan, dan seni arsitektur.

Proses kreatif seorang seniman, khususnya seniman grafis sangat dibutuhkan untuk dapat menghasilkan suatu produk yang dapat memuaskan keinginan konsumen. Hal ini sesuai dengan manfaat bidang 119

ilmu grafika. Pada perkembangannya seorang ilustrator yang dengan kelihaian tangannya menggambar atau melukis diatas media kertas, kain, kanvas atau yang lainnya akan lebih maksimal ketika dapat mengekplorasi kreativitasnya melalui media komputer. Ilustrator adalah
sebutan untuk orang yang mempunyai keahlian membuat ilustrasi.

Fenomena seperti ini menjadi sebuah kebutuhan industri grafika masa depan. Dengan kemampuan multi talenta, seorang ilustrator dapat mengkolaborasikan seni murni menjadi seni terapan yang harus dikomunikasikan kepada khalayak sebagai media massa.

Ilustrator yang baik akan mencoba memahami dengan seksama, visi, misi, dan tujuan serta fungsi dari barang cetakan yang akan di produksi. Sehingga produk yang dihasilkan mencerminkan kesatuan harmonis antara ilustrasi dan isi, yang pada gilirannya barang cetakan
tersebut dapat diterima oleh masyarakat. Ilustrator yang mempunyai kemampuan untuk dapat menuangkan keahliannya melalui media komputer disertai kemampuan teknisnya dibidang perwajahan barang cetakan dapat disebut juga sebagai seorang desainer grafis. Yang membedakan, seorang desainer grafis belum tentu pandai membuat ilustrasi sehingga belum bisa disebut sebagai seorang ilustrator.

Desain berasal dari bahasa Latin, designare atau bahasa Inggris, design yang berarti rancangan. Yustiono dalam Sachari (1986 : 22), menyatakan istilah desain berasal dari bahasa Perancis, dessiner yang berarti menggambar dan kadang-kadang diartikan juga perancangan, bahkan ada kecenderungan yang menunjukkan bahwa bidang desain itu meliputi cara penanganan berbagai bidang; antara lain seni kerajinan, kekriyaan, dan teknologi.

Pengertian desain bukan semata-mata mengupas persoalan gambar- menggambar dalam perencanaan total, dalam arti bukan hanya melihat perencanaan dari sudut tertentu, namun secara menyeluruh, 120 mulai dari yang paling dasar sampai pada tahap penyelesaian.
Merancang menurut Wong (1986 : 27) ialah proses mencipta rupa untuk maksud tertentu dengan pemenuhan kebutuhan penggunaannya. Dinyatakan pula bahwa karya rancang yang baik ialah ungkapan rupa yang sebaik-baiknya, sari pati sesuatu, entah sesuatu itu pesan atau kiasan untuk membuatnya tepat dan skill seorang perancang harus mencari cara terbaik agar sesuatu itu dapat dibentuk, dibuat, disebarkan, digunakan, dan dihasilkan dengan lingkungan serta mencerminkan dan

memadukan selera jaman.

Menurut Sachari (1986 : 53), perencanaan yang baik disesuaikan dengan tujuan untuk apa desain itu dibuat. Ada dua hal yang pokok yang perlu diamati dalam suatu perencanaan yaitu segi psikologi dan biologi.

Segi psikologi yaitu pemenuhan yang berkaitan dengan rasa aman, senang, nyaman, bahagia, damai, tenteram dan sebagainya. Segi biologis yaitu pemenuhan hal-hal yang berkaitan dengan sentuhan indra peraba, rasa, penglihatan dan keselamatan tubuh manusia. Lebih lanjut Sachari (1986 : 149-150) menjelaskan perencanaan yang baik didalamnya juga mencakup beberapa tahapan, yaitu :

(1) tahap pertama adalah proses yang ditentukan oleh besar kecilnya ruang lingkup desain,

(2) tahapan kedua menyusun program, yang didasarkan pada riset terhadap pasar untuk selanjutnya dituangkan dalam konsep atau deskripsi yang sistematis dan jelas. Tahapan penyusunan program pada prinsipnya merupakan skenario ke arah langkah-langkah desain yang hendak dilakukan,

(3) tahapan ketiga merupakan tahapan yang memvisualisasikan proses dan program di atas yang berupa sketsa yang dilanjutkan dengan memberi arti fungsi, selanjutnya merangkul suatu totalitas dari pemahaman ergonomik, teknik ekonomi, dan estetikanya. Pada 121 bagian lain Sachari (1986 : 23) menyatakan bahwa desain sebagai suatu kegiatan manusia untuk menciptakan lingkungan dan khasanah perbendaan buatan yang diolah dari alam, khasanah ini
kemudian sejalan dengan waktu yang selalu berubah dan penuh diwarnai inovasi-inovasi untuk menciptakan kehidupan budayanya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan pengertian desain secara umum ialah
(1) perancangan,
(2) gambar rencana,
(3) gambaruntuk merencanakan sesuatu,
(4) rancangan sesuatu karya,
(5) konsep atau rancangan.
Sedangkan desain dalam arti khusus ada kaitannya dengan kegunaan benda.

Istilah Grafis berasal dari bahasa Yunani “graphein” yang berarti menulis atau menggambar. Seni (cetak) grafis merupakan penggubahan gambar bebas karya perupa menjadi cetakan, yang melalui proses manual dan menggunakan material tertentu, dengan tujuan membuat perbanyakan karya dalam jumlah tertentu ( Susanto, 2002 : 47). Dalam perkembangannya grafis diartikan sebagai penataan media komunikasi secara cetak-mencetak dengan cita rasa keindahan ( Effendy, 1989 :154 ).

Seni grafis adalah salah satu kegiatan seni rupa yang diwujudkan dalam bentuk dwimatra dan dilaksanakan dengan menggunakan bermacam medium, proses dan teknik cetak. Karya seni grafis
merupakan karya yang dihasilkan melalui proses cetak yang berlandaskan pada empat macam teknik cetak; yaitu: cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar dan cetak saring. Tanpa kehilangan nilai seninya, seni grafis dikerjakan melalui proses cetak yang dapat dibuat berulangulang sampai batas yang ditentukan, maka terciptalah karya yang berlipat ganda. Penciptaan karya seperti itu merupakan "keistimewaan" pada penciptaan karya seni grafis. Sifat lipat ganda inilah yang memudahkan penyebaran karya kepada para peminat secara meluas 122 (
http://www.itb.ac.id/art/studio/seni-grafis.html).
Lebih lanjut dijelaskan oleh Suparin (1986 : 2), pengertian seni grafis adalah sinonim dengan printmaking (cetak mencetak). Di dalam penerapannya, seni grafis meliputi semua karya dalam gambaran dan desain yang dibuat untuk diproduksi dengan proses cetak mencetak. Desain grafis sering disebut juga komunikasi visual, komunikasi visual tidak akan ada artinya bila hanya mementingkan unsur fungsi semata tanpa memperhatikan unsur- unsur keindahan yang menjadikan desain menjadi lebih menarik dan berkesan. Penerapan elemen-elemen visual serta prinsip-prinsip desain yang baik dapat menghasilkan suatu karya grafis yang menarik, nikmat dipandang, tampil menyolok, dan berkesan. Bentuk karya desain komunikasi visual tersebut dapat berupa pamflet, leaflet, iklan, brosur, logo, desain perangko, kartu ucapan, cover buku, cover majalah, cover tabloid, kemasan, dan sebagainya. Sebagai penentu keindahan dari desain komunikasi visual diperlukan pemahaman tentang pentingnya elemen dan prinsip desain, sehingga dapat dihasilkan karya yang memenuhi persyaratan estetika.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa desain grafis adalah proses mencipta rupa untuk maksud tertentu yang disampaikan melalui media komunikasi secara cetak-mencetak dengan cita rasa keindahan. Dapat dijelaskan pula karya desain grafis merupakan salah satu kegiatan seni rupa yang diwujudkan dalam bentuk dwimatra dan dilaksanakan dengan menggunakan bermacam medium, proses dan teknik cetak serta dapat dijadikan sebagai penataan media komunikasi yang dapat dibuat secara berulang-ulang sesuai jumlah yang ditentukan.

Sebuah karya desain grafis yang baik harus memenuhi unsur-unsur visual dan prinsip-prinsip desain sehingga mengandung nilai-nilai estetis dan dapat membangkitkan pengalaman rupa yang menarik bagi pemirsa.

MEDIA PEMBELAJARAN

.
.
Salam sukses dan Luar biasa
.
.

Web blog ini dibuat dengan maksud sebagai media untuk belajar dengan sistem jarak jauh, dimana semua orang dapat mengambil Ilmu yang ada pada blog ini. Diharapkan dengan hadirnya Webblog ini bisa membantu anda dan menambah Ilmu yang belum pernah anda dapat sebelumnya. Kemajuan teknologi dan tuntutan Zamanlah membuat kami berpikir perlu dibuatkan web blog untuk pembelajaran jarak jauh.
.
.
Anak-anak yang belajar baik di bangku SMA dan khususnya dibangku SMK dapat mengakses semua pelajaran yang telah kami susun didalam web blog ini. Khususnya anak-anak SMK dengan Bidang Keahlian Grafika, baik yang masih aktif maupun yang sedang mengikuti program Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ) di Perusahaan-perusahaan, Agar dapat mengikuti pelajaran dengan baik walau sedang menjalani Prakerin.
.
.
Web ini isinya banyak yang digunakan untuk mereka yang sekolah di SMK Grafika khususnya SMK Grafika Karya Nasional Malang dengan program keahlian Persiapan Grafika ( PsG ).
.
.
Semoga web blog ini mampu meningkatkan minat belajar siswa dan menambah Ilmu yang bermanfaat bagi kepentingan siswa itu sendiri
.
.
Salam Luar Biasa